Cari Blog Ini

Selasa, 15 Maret 2011

PERTUMBUHAN TUMBUHAN DENGAN BERBAGAI FAKTOR PENDUKUNG DAN CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP

Kehidupan tumbuhan memiliki banyak hal yang menarik untuk dikaji. Pembahasan ini akan menyinggung bagaimana sebenarnya pertumbuhan tumbuhan serta pertahanan hidupnya dari gangguan hewan ataupun mikroorganisme lain yang dapat menimbulkan kerugian terhadap keadaan tumbuhan itu sendiri. Pengamatan yang telah dilakukan pada dokumentasi audio visual tentang The Private of Plants, terutama dalam cara pertumbuhannya dijelaskan menurut berbagai jenis tumbuhan, serta cara-cara perjuangan dan perlawanan yang dilakukan tumbuhan untuk dapat tetap dapat bertahan hidup.
Cara hidup jenis tumbuhan satu dengan yang lain berbeda, ada yang tumbuh dari biji yang menjadi tunas, dan masing memiliki cara tumbuh yang berbeda, ada tumbuhan yang pada awal bertunas terus mencari cahaya matahari, adapula yang encari tempat paling gelap untuk dapat hidup lebih besar. Kelangsungan hidup suatu jenis tanaman tergantung dari seberapa besar mereka memiliki cara yang unik dan mematikan bagi hewan pemangsanya.
Pohon Keju Hutan, di hutan tropis Amerika Selatan ada buah yang jatuh dari kanopi hutan yang mana tumbuhan tersebut berasal dari tumbuhan yang bertengger di batang pohon raksasa. Setelah jatuh ke tanah dan untuk tetap hidup, ia harus menapatkan posisi yang sama seperti inangnya. Biji tersebut akan membusuk setelah beberapa waktu dan melepaskan ribuan benih dari dalam buah tersebut. Biji-biji yang sudah terlepas memerlukan sinar matahari untuk dapat tumbuh dan bertunas. Seperti tumbuhan bertunas pada umumnya, ujung tunas akan menuju ke atas dimana cahaya matahari datang. Tetapi, tumbuhan ini memiliki sifat yang berbeda karena ia akan mencari tempat paling gelap, dan biasanya dilakukan pada batang pohon yang besar. Selama pertumbuhan awal sampai pada saat mendapatkan batang pohon untuk menancapkan tunasnya, ia hanya mendapat persediaan makanan dari inang yang terdapat pada bungkusan buah tersebut. Keadaan ini memungkinkan untuk dapat merayap sejauh 6 kaki, namun apabila lebih dari 6 kaki masih belum mendapatkan batang pohon untuk menancapkan tunas baru, maka tunas tersebut akan mati. Setelah mendapatkan batang pohon ia akan menancapkan bagian bunga vertikal di sebuah pohon. Tunas mulai tumbuh ke atas dengan menghasilkan sebuah daun, saat mengeluarkan daun pertama ia sudah dapat menghasilkan makanan sendiri. Daun tumbuh membelakangi kulit pohon dan setiap penambahan daun kekuatannya bertambah, sehingga ia akan bertambah tinggi dan akhirnya menghasilkan pohon yang besar dan lebat hingga mencapai 15 kaki dari permukaan tanah. Setelah menjadi tanaman yang besar, daunnya akan berubah menjadi daun jarum dan arahnya pertumbuhannya menuju sinar matahari.
Pakis, Alocasia Tropis (kuping gajah), daun runcing dari Larch, tangan lebar berjari lima daun Chesnut, Sycamore. Semua jenis tumbuhan memiliki proses yang sama dalam reproduksi untuk proses fotosintesis dan sebagainya. Daun merupakan pabrik terbesar tumbuhan untuk membuat makanan. Proses ini hanya memerlukan komponen sederhana seperti udara, air dan mineral yang merupakan hal paling mendasar dari proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Proses tumbuhan ini adalah proses bakat unik yang dimiliki tumbuhan. Proses pembuatan makanan tersebut berawal dari udara yang masuk ke dalam pori-pori daun dan batang tumbuhan. Udara bersirkulasi, singgah di berbagai tempat atau batang yang dilaluinya, mengikat karbondioksida yang diperoleh dari air. Proses ini berlangsung dari bawah batang ke atas melalui getah kayu, proses ini terus berlangsung matahari tenggelam. Setelah siang hari pabrik tumbuhan kembali berjalan.
Tumbuhan yang berada di tempat terbuka tidak begitu sulit menerima makanan, karena sinar matahari nudah didapatkan. Lain halnya dengan di hutan lebat yang sangat sulit untuk mencari cahaya matahari. Tumbuhan muda sedikit yang dapat bertahan hidup, untuk hidup mereka harus menunggu ada pohon di sekitarnya yang tumbang dan hal itu perlu waktu 10-20 tahun. Namun jika selama itu tidak ada pohon besar yang tumbang, maka tumbuhan muda akan mati.
Tumbuhan Begonia adalah salah satu tumbuhan hutan yang berada persis di lantai hutan di bawah kanopi hutan yang lebat. Tumbuhan ini dapat bertahan hidup dengan memanfaatkan keuntungan dari bawah daunnya yang berwarna merah. Keadaan ini berfungsi untuk memantulkan cahaya ke permukaan daun pada saat matahari mengenai daun itu, walaupun jumlah cahaya yang diterima sedikit. Sehingga dengan keadaan ini fotosintesis dapat berlangsung dengan baik. Tumbuhan lain yang sejeni juga mempunyai sifat yang sama untuk mengumpulkan sinar matahari yang sangat sedikit diterima oleh daun. Yaitu daun memiliki permukaan yang transparan, hal ini berfungsi untuk mengumpulkan partikel-partikel kecil cahaya matahari, dan bertindak sebagai lensa kecil. Jadi dengan sedikit cayaha ia tetap dapat memanfaatkan secara maksimal.
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi yang terlarut di dalam tanah untuk tumbuh besar dan tinggi. Akar akan menyusup ke dalam tanah untuk mencari air, setelah air ditemukan akar akan mengeluarkan akar-akar halus ke segala arah untuk lebih banyak menyerap air. Setelah mengeluarkan akar-akar halus, dari akar-akar halus tersebut akan mengeluarkan rambut-rambut halus yang berkembang jadi ribuan kali ke area permukaan di mana air dapat di hisap, sehingga tanah hutan dipenuhi oleh akar hutan.
Sycamor, dapat tumbuh setinggi 70 kaki. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi dirinya, karena dengan posisi ini ia dapat dengan bebas menerima sinar matahari dibandingkan tumbuhan di sekitarnya. Ketinggian Sycamore juga memiliki kerugian, umumnya air yang jatuh ke daun akan lebih cepat menguap karena adanya radiasi matahari. Adanya hujan yang cukup lebat tentunya memberikan keuntungan bagi pohon ini, karena ia dapat memproses penyimpanan air di dalam tanah dan sebagian diberikan pada daun sebagai pembentuk klorofil (zat hijau daun). Pohon dapat memompa air ke atas sebanyak 100 galon per jam. Hal ini terdapat pada batang pohon di pertengan yang besar dan memompa air dari dalam tanah melalui batang-batang pipa halus ke atas. Sisanya terpakai untuk makanan tumbuhan dan sebagian menguap di permukaan daun.
Tumbuhan di hutan tropis harus kuat menahan terpaan hujan yang lebat, umumnya daun-daun di hutan tropis memiliki saluran untuk membuang air dan berujung lancip. Keadaan ini berfungsi agar air cepat mongering dengan tuntas dan daun tidak terganggu pada saat penyerapan air ke pori-pori.
(bekantan) adalah hewan vegetarian, karena getah daun yang kaya akan karbohidrat sangat bernutrisi untuk tubuhnya. Daun memiliki kerugian dengan keadaan ini, sedangkan serangan paling banyak bahkan terdapat pada daun. Terutama ulat yang dianggap tidak berdaya ternyata dapat menimbulkan kerusakan yang sangat parah terhadap tumbuhan. Ia memakan jaringan lunak di permukaan daun. Ulat biasanya memotong bagian tepi daun untuk ditutupkan ke tubuhnya guna menghindari dirinya dari serangan burung pemangsa.
Sebagian tanaman mengembangkan duri-duri tajam untuk pertahanan dan perlawanannya terhadap pemangsa. Berkat pertahanan duri ini ada beberapa pohon Akasia d Afrika Utara yang dapat tumbuh besar. Pertahanan duri pada bagian atas tengah mahkota pun sudah semakin berkurang, berbeda dengan batang-batang dan ranting-ranting yang berada di tepi pohon yang menghadap ke luar lebih banyak. Hal ini untuk menghindari dari hewan-hewan pemakan daun.
Tumbuhan Nettle di Eropa mempunyai sengatan pada daunnya yang berupa duri-duri kecil tajam berupa kaca yang dapat membuat bengkak. Jenis Nettle yang lain yaitu Deadnettle melindungi diri dengan menirukan dirinya dengan keadaan di sekitarnya, sehingga hewan tidak akan mengenali dirinya. Adapula tumbuhan yang menirukan diri seperti batu yang ada di sekitarnya untuk menghindari diri dari santapan kura-kura yang menyukai tumbuhan yang mengandung air.
Bunga Passion, untuk melindungi bagian tubuhnya dari hewan pemangsa terutama untuk melindungi pertumbuhan daun-daunnya, bunga Passion menirukan totolan-totolan bulat berwarna kuning pada permukaan daunnya. Cara ini sangat efektif untuk menghindari dari kupu-kupu yang suka meletakkan telurnya di daun bunga Passion, karena kupu-kupu sangat selektif dalam memilih tempat untuk meletakkan telur dan tidak akan meletakannya pada satu tempat yang sama dengan telur sebelumnya. Adanya peniruan tersebut membuat kupu-kupu tidak lagi meletakkan telurnya pada bunga Passion. Spesies lain dari bunga Passion juga menirukan bulatan yang sangat mirip dengan telur kupu, pada batangnya mengeluarkan bulatan-bulatan berwarna kuning.
Bracken, tumbuhan ini mengadaptasi pertahanan langsung. Daun-daunnya kaya akan serat beracun yang bagi siapapun hewan menyantapnya maka kemungkinan besar akan mati. Serat dalam daunnya dapat menyebabkan kebutaan bahkan kanker pada hewan. Semakin tua umur tumbuhan ini, kekuatan racun juga semakin kompleks. Hal inilah yang menjadikan Bracken dapat tumbuh dengan seubuh di lereng-lereng Eropa, karena tidak ada yang berani untuk mengganggu kehidupannya.
Mimosa (putri malu), tumbuhan ini hanya tumbuh di dasar tanah dan tidak tumbuh bergitu tinggi. Mimosa melakukan perlawanan terhadap mangsa dengan cara mengatupkan daun-daunnya pada saat terjadi sentuhan sedikitpun pada daunnya, jika sentuhan dilakukan kembali pada saat ia sudah mengatupkan daunnya ia akan menjatuhkan batangnya ke tanah. Teknik berhasil diterapkan, karena hewan pemangsa akan segera kehilangan makanannya saat daun tertutup dan Mimosa tetap aman untuk melanjutkan pertumbuhannya kembali.
Kemampuan bergerak cepat diperlukan tumbuhan untuk melindungi diri dari bahaya hewan pemangsa. Sebagian tumbuhan juga ada yang bersifat karnivora, seperti beberapa jenis tumbuhan di bawah ini :
Venus perangkap lalat, tumbuhan yang berada di hutan rawa California ini melakukan pertahanan diri dengan menggunakan perangkap yang ada pada bunganya. Hewan biasanya tertarik dengan bunga yang indah dan mengandung banyak nutrisi, tapi bunga Venus ini memiliki perangkap pada sekeliling sisi bunganya. Ketika ada seekor kumbang atau hewan kecil lain yang masuk ke dalam bunga itu, maka ia akan menutup kelopaknya dan semakin kuat kumbang bergerak untuk membebaskan diri, bunga juga akan semakin kuat menutup perangkapnya. Tumbuhan ini akan mengeluarkan zat asam beracun saat bunganya tertutup, sehingga hewan yang terperangkap di dalamnya pasti akan mati.
Moncong terompet, tumbuhan ini mendapatkan sedikit makanan dari tanah gersang, jadi untuk melengkapi nutrisi tubuh ia harus mengambilnya dari tubuh hewan. Tumbuhan ini melakukan perlawanan dengan mengundang hewan dengan madu yang ada pada bagian bawah kelopak bunganya. Semut sangat menyukai keadaan ini, tetapi Moncong Terompet melengkapi bagian bawah kelopak bunga dengan duri mikroskopis yang mengarah ke bawah dan bersifat licin. Keadaan itulah yang akhirnya menjadikan semut tidak dapat bertahan dan jatuh ke dalam kolam di bawahnya yang masih merupakan bagian dari tubuh Moncong Terompet.
Tumbuhan jenis moncong ini memiliki beragam jenis dengan alat perangkap yang sama, yaitu dengan menenggelamkan mangsa pada kolam air dalam bongkahan bungannya; seperti halnya Moncong Rawa, Napenthes Rajah yang ada di Gunung Kinibalu Kalimantan, Moncong Asia. Jenis moncong yang ada di Kalimantan sekitar 30 jenis dan yang paling banyak terdapat di Gunung Kinibalu. Nepenthes Rajah bahkan mengandung air sebanyak 1 hingga 1,5 liter dan mampu menenggelamkan seekor tikus ukuran besar. Moncong Asia memiliki daun yang dimodifikasi, pada batangnya muncul satu tunas dan Flenns tumbuh di dekat ujung batangnya lalu membentuk bilah daun. Daun yang jatuh menyentuh tanah akan membumbung naik dan semakin membesar membentuk bunga, bibir bunga terbuka mengekspos kolam maut bagi siapa saja hewan yang ingin menyantapnya. Bentuk dan tempat tumbuhnya tumbuhan moncong bervariasi untuk setiap jenis.
Arum Kalimantan, lebar daun ini dapat mencapai hingga 3 meter² atau 34 kaki, letaknya yang berada di hutan tropis membuatnya mampu untuk memompa air ke seluruh tubuh. Arum Kalimantan mempertahankan diri dengan bertindak drastis untuk melindungi diri.
Tumbuhan yang ada di wilayah dengan memiliki 4 (empat) musim memiliki banyak cara untuk melindungi diri, karena keadaan alam yang dinamis. Ketika musim gugur tumbuhan mulai menutup pabrik pengolahan makanannya dengan menarik klorofil dari daun. Keadaan ini membuat daun menjadi berubah warna, seperti halnya pohon Meple dan Aspen di Pegunungan Appalacian. Begitu daun mongering mereka menutup sumbatan partisi keras yang tumbuh di pangkal daun, hembusan angin sedikit saja membuatnya patah dan berguguran. Daun yang jatuh ke tanah segera membusuk dan melepas banyak nutrisi untuk tumbuh kembali. Karena itulah pada saat musim gugur batang-batang pohon hanya tinggal kerangka. Pergantian tumbuh berawal di musim panas dan berhenti di musim dingin.
Pohon Becch, dapat berumur sampai 200 tahun sebelum tumbang. Adalagi tumbuhan yang lebih panjang di Pegunungan White Utara California yang mencapai 10 ribu kaki dan merupakan pohon terpanjang dan tertua di dunia, umurnya 4 ribu tahun yaitu Cemara Bristle Cone. Tumbuhan ini sebenarnya sudah mati, tetapi masih memiliki kehidupan pada batang bagian atas yang ditumbuhi daun-daun jarum. Daun cemara berbeda dari daun pohon Ek dan Meple, bentuknya bukan dengan melebar dan datar dan mudah rusak oleh dingin, tapi bebentuk jarum dan amat kuat. Sebagian kaya akan endapan lilin kuat. Pori-pori terbatas pada alur sepanjang jarum. Di bawahnya ada garis dan pori-pori kecil. Puncak musim panas, daun jarum dari Cemara Bristle Cone tidak dapat menghasilkan makanan seperti halnya daun lebar, tapi dipihak lain pohon jarum tidak membuang makanannya setiap tahun, namun memeliharanya lebih lama dengan menyimpan seluruh tenaga untuk bekal saat musim dingin.
Pohon terbesar di dunia yaitu Sequoia Raksasa, batangnya lurus ke atas dan cabang ranting hanya terdapat di bagian atas dekat puncak. Diameternya dapat mencapai 300 kaki, yang mana dalam setiap tahunnya pohon ini menambah kayu pohon setinggi 60 kaki dan keadaan ini sesuai dengan proporsi tumbuh. Pohon paling besar beratnya dapat mencapai hingga 1000 ton. Pergantian musim yang ekstrim seperti pohon jarum yang meskipun tertimbun salju selama berbulan-bulan dan terpanggang kering di musim panas, tetapi ia dapat menghasilkan makhluk hidup terbesar dan tertua di bumi (seperti Cemara Bristle Cone). Kehidupan ini hanya di dukung oleh air, mineral dari dalam tanah, karbondioksida (CO2 ) dari atmosfer serta cahaya matahari.
Pertahanan tumbuhan terhadap berbagai faktor di sekitarnya, baik dari iklim, cuaca, topografi, geologi, ekologi, faktor manusia dan faktor-faktor lain ternyata sangat mempengaruhi terhadap kehidupannya. Perlindungan dan pertahanan yang kuat terhadap diri akan membuat tumbuhan dapat hidup lama bahkan sampai ribuan tahun. Kompetisi dalam kehidupan tumbuhan ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, begitu panjang perjalanan yang dilakukan untuk dapat tumbuh dengan memproduksi makanan dengan baik dan memiliki perlindungan diri secara optimal.

Tidak ada komentar: